Selasa, 30 Juli 2013

So Far Away


Never feared for anything
Never shamed but never free
A laugh that healed the broken heart
With all that it could

Lived the life so endlessly
Saw beyond what others see
I tried to heal your broken heart
With all that I could
Will you stay?
Will you stay away forever?

How do I live without the ones I love?
Time still turns the pages of the book it's burned
Place and time always on my mind
I have so much to say but you're so far away

Plans of what our futures hold
Foolish lies of growing old
It seems we're so invincible
The truth is so cold

A final song, a last request
A perfect chapter laid to rest
Now and then I try to find
A place in my mind
Where you can stay
You can stay away forever

How do I live without the ones I love?
Time still turns the pages of the book it's burned
Place and time always on my mind
I have so much to say but you're so far away

Sleep tight I'm not afraid (not afraid)
The ones that we love are here with me
Lay away a place for me (place for me)
'Cause as soon as I'm done I'll be on my way
To live eternally

How do I live without the ones I love?
Time still turns the pages of the book it's burned
Place and time always on my mind
And the light you left remains but it's so hard to stay
When I have so much to say and you're so far away

I love you, you were ready
The pain is strong and urges rise
But I'll see you, when He lets me
Your pain is gone, your hands untied

So far away (so close)
And I need you to know
So far away (so close)
And I need you to, need you to know


Music & Lyric by : Avenged Sevenfold
Source                 : http://www.azlyrics.com/lyrics/avengedsevenfold/sofaraway.html

Senin, 29 Juli 2013

Tribute To Muhammad Ikhsan

Derai air mata keluarga, sanak saudara, kerabat semua campur baur. Isak tangis yang mengiringi kepergianmu, seakan membanjiri gumpalan awan ibu kota. Mengurai langit cerah menjadi awan awan kelabu yang bergejolak di dalam setiap orang yang kau tinggalkan. Sungguh hari yang membuat kaget seluruh orang yang mencintaimu, yang tak percaya kau pergi begitu cepat ke haribaan Illahi.

Awan kelam menyelimuti Priuk hari ini, walaupun hanya awan semu yang tak terlihat nyata, kasat mata. Sirine mobil ambulance berbisik riuh, segelintir orang menyambut mobil tersebut dengan berbagai ekspresi.

Aku dan kerabat IPS menunggu di luar rumah, Nampak kerumunan orang memenuhi kediaman almarhum. Mulai dari keluarga, sanak saudara, teman sekolah, dan tetangga, membaur dalam kesedihan akan kepergianmu. Sejenak aku mem-flashback kenangan yang pernah aku lakukan dengan almarhum. Sedih, tapi tak bisa menangis, mencoba ikhlas melepas kepergian-Nya. Walau kami tak begitu akrab, tapi jujur aku mengaku sangat kehilangan.

Bagaimana tidak? Kita terikat dalam sebuah kelas yaitu P.IPS Reguler 2011, kelas yang dimana almarhum begitu di senangi setiap kerabat di kelas, terlebih saat almarhum menderita sakit yang serius, setiap elemen kelas merindukan kebersamaan bersama almarhum. Kita pernah bersama mengikuti Pendidikan Karakter saat awal masuk kuliah, dimana saat itu aku pertama kali tau cita-cita almarhum, yaitu ingin sekali membangun desanya di Bima menjadi lebih maju, dengan pendidikan. Sungguh cita-cita yang mulia. Dan mulai saat itu, cita-cita almarhum aku coba pahami dan entah mengapa cita-cita almarhum menjadi influence bagiku. Aku menjadi semakin berkeras hati membangun desa asal. Dan melebarkan cita-cita ku membangun peradaban di daerah terpencil.

Begitu banyak momen yang sulit terlupa, begitu banyak hal yang harus tercantum di memori otak. Terlebih kami adalah rekan satu departemen di Pensora 2011/2012. Semangat almarhum begitu membara bagai bara api yang berkobar. Menjalani amanah sebagai staff Pensora. Kemudian kami juga disatukan dalam seksi kreasi PKMJ dimana aku menjadi koordinatornya. Ya, aku sangat apresiatif terhadap almarhum, karena memiliki kreatif spontanitas yang begitu tinggi, yang sangat membantuku dan berkontribusi besar daam seksi kreasi. Partner kerja yang klop walaupun hubungan kami memang tak seakrab rekan lainnya.

Selepas PKMJ 2012, itulah awal dari penderitaan kawanku ini, almarhum mengeluhkan sakit di hampir semua persendian yang setelah divisum dokter terjangkit virus. Pengobatan yang begitu lama almarhum jalani. Kami sebagai kawan setia menunggu kehadiranmu di kelas, di tempat tongkrongan dan di ranah organisasi khusunsya Pensora. Saat terpilih sebagai Kadept Pensora yang baru, aku berkeinginan memilih almarhum sebagai wakil Kadept walaupun aku tau kau masih sakit dan butuh pemulihan. Saat kau menyarankanku agar memilih staff yg lain saja, aku masih berkeras hati memilih dirimu sebagai wakil, karena aku percaya kau akan cepat pulih, walau fisik tak mempuni, tapi kau bisa menuangkan ide pikiranmu untuk Pensora. Lagi, dengan halus kau menolak, dan beralasan ingin off dari HIMA. It,s okay sob, aku tak lagi memaksa, selalu aku menanti kontribusimu walau tak lagi berlabel pengurus HIMA.

Flash back yang sangat mengharukan, aku duduk termenung di depan rumah almarhum yang sangat semrawut dikerubungi pelayat. Mengingat kejadian beberapa jam lalu saat aku dan kawan-kawan melayat mu di rumah sakit, tepatnya di ruang jenazah. Kami datang ke ruangan persemayamanmu, ku beranikan diri melihat wajahmu yang menampakan raut yang sangat santai, bagaikan seluruh penderitaanmu telah hilang diangkat Sang Kuasa. Kembali, diri ini sangat sedih tapi tak dapat menangis, hati seakan merinding, sampai bulu kudu menggetar. Sempat tak percaya, dan bertanya dalam hati. Ya Allah, apakah secepat itu? Sahabatku mati muda, aku sempat iri, dan berkeinginan ingin wafat di bulan yang penuh barokah ini, bulan suci Ramadhan. Engkau pasti merencenakan yang terbaik untuk almarhum. Aku sempat berencana ingin menjenguk mu di hari Senin, dan terlintas dalam benakku saat sedang bersantai di rumah, ingin memberimu jersey bola sebagai hadiah dan semangat nyata ku untuk almarhum. Tapi semua begitu cepat berlalu. SMS demi SMS masuk ke inbox yang berisikan kau telah tiada. Sungguh begitu shock, dan bergegas ke kampus untuk kumpul dan lanjut melayat ke rumah sakit.

Di ruangan tunggu kami menunggu. Menunggu info selanjutnya almarhum kapan dan dimana di semayamkan. Berkali-kali hati ini bergetar, mengingat dan membayangkan wajah mu yang tampak tak merasakan sakit sedikit pun. Senyuman mu yang khas membuat ku tersenyum dalam kesedihan. Sampai saat dimana jasad mu akan di bawa ke ambulance, aku berinisiatif membopongmu bersama kawan dan keluarga serta petugas. Kuu pegang kakimu yang ditutupi kain putih. Ku angkat perlahan secara bersamaan, terasa ringan. Subhanallah, sebuah momen yang sangat berarti bagiku.

Iring-iringan ambulance tumpah riuh ke jalanan. Mobil ambulance dengan sirine yang khas melesat cepat menuju tempat peristirahatan almarhum, TPU Karet Bivak. Setiba di lokasi, kami masih harus menunggu keluarga yang berpulang yang masih di jalan. Kembali aku duduk di kuburan sembari mengingat apa saja yang telah kami lewati bersama. Berbagai hal terlintas otomatis dan otomatis pula hati bergetar. Seraya aku berpikir, ya aku akan tidur tenang kembali ke tanah seperti yang akan kawan ku ini lakukan. Hotel abadi yang akan ku inapi saat jiwa ku telah berada di tangan-Mu Ya Rabb saat dimana daun yang tertulis namaku di Arsy-Mu tumbang dari tangkainya.

Saat prosesi pemakaman, isak tangis kembali mengiring almarhum yang terbalut kafan yang diangkat bersama oleh sanak keluarga, ali ini lebih hebat lagi. Mengharukan sekali, aku hanya bisa berdoa dan sesekali menghisap ingus cair dari hidung, tapi tetap saja tak ada air mata yang jatuh, hanya membasahi kornea ku saja. Sempat ku rekam menit-menit prosesi pemakamanmu walau aku segan melakukannya, tapi aku ingin selalu mengenangmu lewat video yang aku rekam.  Kumandang adzan telah terlantun mengikhlaskan kepergianmu, diikuti iqamat yang menggetarkan jiwa. Ini merupakan pertama kalinya aku menghadiri pemakaman temanku sendiri. Aku berpikir, apakah saat aku mati, apakah akan banyak yang mengiringiku? Wallahuallam. Dan prosesi demi prosesi pemakaman selesai, beberapa orang meninggalkan tempat peristirahatan almarhum dengan kesedihan mendalam. Ini merupakan momen terakhir aku dan kerabat bersama almarhum, mengantarkan almarhum ke peristirahatan abadinya. Peristiwa yang akan banyak aku alami atau mungkin tak ku alami karena aku yang dipanggil duluan, Wallahuallam.

Selamat jalan kawanku tercinta. Bersemayamlah dalam damai, kini tak ada lagi sakit yang perlu kau rasakan. Kami berharap kau menunggu kami di surga, sambil memonitoring kami di dunia yang fana ini. Jika rindu menyerang kami, datanglah dalam mimpi kami, bawalah kami merasa lebih damai melepas kepergianmu.
MUHAMMAD IKHSAN BIN MUHAMMAD NUR
WAFAT 28 JULI 2013

Selasa, 23 Juli 2013

Ormas dan permasalahannya

Kita masih ingat tentang berita yang sempat membuat heboh media waktu lalu. Salah satu pengurus FPI yang diundang di salah satu stasiun TV swasta membuat ulah dengan menyiram segelas air muka salah satu dosen UI yang juga diundang oleh stasiun TV tersebut. Pengurus tersebut berdalih, dosen tersebut membela kezionisan dan kemaksiatan dan tak gentar akan melakukan hal yang lebih buruk lagi kepadanya. Ya ya ya, apakah dengan cara seperti itu pak? Apa lagi ini diliput secara live di TV. Sungguh tindakan yang tidak terpuji. Bagaimana pun juga , walau kemaksiatan merajalela dimana-mana, harusnya kita mengatasinya dengan cara yang cerdas, tepat dan sesuai ajaran agama.
Menjelang dan memasuki bulan Ramadhan ini, berbagai Ormas Islam beraksi memberantas kemaksiatan. Namun, ada sesuatu yang sangat menjadi sorotan media kali ini. Kembali, ormas yang saat ini dilabeli ormas garis keras oleh masyarakat menjadi sorotan berbagai media maupun masyarakat Indonesia. Siapa lagi kalau bukan FPI (Front Pembela Islam) yang kali ini tersorot di Kendal tepatnya Kecamatan Sukorejo. Waduh, bisa-bisa resmi dibubarin nih FPI.
Menurut laporan Liputan6.com FPI menjadi bulan-bulanan warga Sukorejo. Kali ini, puluhan anggota FPI terlibat bentrok dengan warga di Kecamatan Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah. Pada Kamis 18 Juli yang lalu, puluhan anggota FPI dikejar-kejar massa di Sukorejo itu. Warga yang marah mengepung mereka di Masjid Sukorejo. Gara-garanya, rombongan konvoi FPI menabrak warga hingga tewas. Tak hanya mengepung, warga juga merusak dan membakar mobil yang digunakan anggota FPI berkonvoi.
Sukorejo pun mencekam Kamis malam itu. Pengepungan berlangsung sampai malam. Sekitar 27 angota FPI tetap bertahan di dalam masjid, terisolasi. Dengan penuh ketegangan, polisi akhirnya mengevakuasi para anggota FPI itu dalam kegelapan, supaya tak ada serangan dari warga. Sebanyak 27 anggota FPI digelandang ke Mapolres Kendal. Mereka diperiksa. Akhirnya, 3 anggota FPI menjadi tersangka setelah bentrokan itu. Soni Hariono (38) yang menjadi sopir mobil yang dibakar dijadikan tersangka kecelakaan lalu lintas. Soni kemudian diklaim bukan anggota FPI. Dua lainnya, Satrio Yuwono (22) dan Bayu Agung Wicaksono (28) dijadikan tersangka atas kepemilikan senjata tajam. Belakangan, polisi juga menetapkan 4 warga sebagai tersangka atas perusakan mobil rombongan FPI.
Aduh-aduh FPI kian hari semakin menjadi-jadi aja ya, saya agak bingung dengan ormas ini, saya sebenarnya sangat mendukung aksi mereka memberantas maksiat di bumi Indonesia, tapi dengan cara yang halal dan tak melenceng dengan ajaran agama. Banyak kasus FPI ini melakukan sweeping tanpa izin atau koordinasi dari petugas berwenang, dan sangat sering berakhir anarkis dan ricuh dengan warga.
Dari ulasan berita di atas, yang tak dapat diterima tentu saja 2anggota FPI yang membawa senjata tajam saat sweeping. Sudah jelas sekali ini sangat tidak ditoleril. Katanya FPI adalah ormas yang menjunjung tinggi kaidah Islam, toh saat memberantas kemaksiatan membawa senjata tajam. Apakah dengan kekerasan semua akan selesai? Kita pasti berpikir, ini ormas atau sekumpulan preman yah? Apakah di kubu FPI diperbolehkan membawa senjata tajam, atau memang hanya anggotanya saja yang perilakunya seperti itu? Tentu saja kita tidak bisa menjudge hanya dengan apa yang kita lihat. Dari sekitar 20an anggota FPI yang digelandang 2 di antaranya membawa senjata tajam. Hmm, miris memang. Mungkin pembaca sekalian bisa menganalisis ya.
Bagaimana penyelasaian permasalah tentang anarkisme yang dilakukan ormas ini? Banyak yang berpendapat, sudah bubarkan saja FPI, Cuma mencoreng Islam aja. Tapi, apakah hanya dengan cara itu? Kalau FPI dibubarkan, ajaran-ajaran FPI belum tentu hilang di dalam diri anggotanya, dan bisa jadi mereka mendirikan organisasi baru dan gencar mengkader dan memasukan paham-paham yang melenceng. Saya mungkin sedikit  memahami apa yang FPI rasakan sebagai ormas yang dibenci masyarakat. Mereka mencoba teguh pada kaidah Islam dan terus gencar memberantas maksiat, tentu saja mereka tertekan saat seluruh penjuru tanah air mengecam ulah mereka.
Mungkin himbauan dan koordinasi dengan petugas keamanan bisa mencegah anarkisme ormas. Pemimpin bangsa ini juga harus tegas memberdayakan segaa sector yang berhubungan dengan keamanan dan kemasyarakatan. Pemberantasan paham anarkisme harus gencar dilakukan. Ini sangat melekat di dalam diri masyarakat Inodnesia yang gemar tawuran. Kembali lagi, mungkin persatuan antar ormas Islam dapat mengintegrasikan kaidah Islam agar tak lagi muncul fanatisme dan anarkisme yang tentu saja melebar dari ajaran Islam.

Akan lebih baik lagi kita sebagai masyarakat juga mampu bekerja sama dengan ormas-ormas tersebut, jika kita melihat suatu kemaksiatan dan kebatilan di lingkungan kita harus kita basmi sampai ke akar-akarnya. Toh, kalau masyarakat yang bertindak sendiri, ormas tak akan turun tangan. Terlebih lagi mereka atau masyarakat bisa bekerja sama memberantas kemaksiatan, tentu saja dengan jalan damai.

Minggu, 21 Juli 2013

My Allegro, My First Love


Pada postingan ini, saya akan mengulas tentang gitar pertama saya yang saya banggakan dan selalu menemani saya di hidup yang suram ini :D
Pertama kali dikasih gitar oleh bunda tercinta saat tahun 2004 atau pas kelas 6 SD. Seinget saya, karena memang saya meminta nya. Hehe. Pada awalnya saya memang berandai-andai bisa jago memainkan gitar dan jadi gitaris hebat seperti Moldy 'Radja' yang saat itu saya idolakan.
Iri melihat teman jago memetik gitar, saya pun tak mau kalah. Gitar pertama dengan label 'Allegro', masih terawat sampai sekarang, meskipun didapat dalam kondisi second. Kualitas suaranya tak berubah walau sudah 9 tahun umurnya bersama saya.
Namun, entah kenapa hasyrat belajar gitar hilang seketika saat gitar sudah dimiliki. Rasanya sudah tak tertarik mempelajarinya. Na'as memang nasibmu Allegro, hanya menjadi pajangan selama 5 tahun, meskipun ada teman yang suka meminjamnya.
5 tahun hanya menjadi benda kepemilikan tanpa sentuhan terampil memainkan, itulah gitar Allegro saya. Awal 2009 merupakan batu loncatan saya mempelajari gitar. Tiba-tiba saja ingin memainkan gitar itu. Dengan memulai menyamakan bunyi senar yang terdengar sebagai melodi lagu. Kunci dasar aja belum bisa, tapi udah mau main melodi, benar-benar meloncati proses. Hehe
Yap, kembali lagi, hasyrat klasik, 'teman sebagai batu loncatan' membuat saya termotivasi belajar gitar. Sebut saja dia B dan A, teman sekelas yang bisa dibillang handal bermain si enam senar. A skillnya masih medioker, kalo B udah Expert, doi anak band.
Berhenti membahas mereka, kembali ke proses belajar! Hehe
Karna tak tertarik berguru dengan mereka, saya pun berguru dengan internet, yap, 'guru spiritual dunia maya'. Saya sering ke warnet browsing tentang chord dasar dan memilah web apa yang grafik chordnya bisa di copas ke Ms. Word. Selain itu tak lupa meng-copas lirik beserta chordnya sebagai bahan belajar.
Saat itu saya sangat suka dengan Band Metal dari AS yang trend digandrungi anak muda, dan teman-teman sekolah saya, Avenged Sevenfold. Dengan lagu yang populer seperti Dear God, Seize The Day, A Little Piece of Heaven dll. Memang tepat mempelajari musik yang disuka walaupun itu sulit, ya iyalah genre meeka Metal, walaupun ada beberapa lagu mereka yang berbau ballad.
Niat ingin bisa gitar saya sangat kuat, setiap hari di satu minggu full saya pantengin komputer untuk belajar chord gitar. Saya selalu teringat perkataan bokap, "coba kamu bisa main gitar, pasti bapak tidur nyenyak. Seingat saya, butuh waktu sekitar 5 hari untuk saya menghafal kunci dasar, walaupun saya belajar gitar 3-5 jam per hari, maklum saya orangnya pelupa.
Saya lupa pertama kali main lagu apa, hehe. Seingat saya ada beberapa lagu yang pertama kali saya pelajari diantaranya Dear God, MIA, Seize The day (Avengend Sevenfold), Who Says You Can (Bon Jovi), My Love (Westlife), Jika Itu yang terbaik (Ungu) dan Your Love Is A Lie (Simple Plan).
Ya kira-kira 1 bulan lancar main gitar, puas juga sih bisa main gitar hehehe.
Thank you so much Allegro! :)

Translate