Pada postingan
ini, ane ingin berbagi cerita tentang pengalaman ane yang apes. Langsung aja
gan…
Tanggal 26
November 2014 lalu ane kena Tilang oleh polisi yang sedang menggelar
"Operasi Zebra". Entah kenapa dari sekian banyak pengendara, kenapa
harus ane yang diberhentikan oleh pak polisi? Lohhh... Di saat-saat krusial
kayak gini harus ketilang, padahal mau bayar pajak STNK yang sudah telat satu
hari. Wah benar-benar apes banget gan.
Pak polisi
pun meminta surat-surat kendaraan. Tapi apesnya, SIM belum punya, udah pasrah
aja ane. Pak polisi itu pun dengan nada sinis berkata," udah gak ada SIM,
pajak motor mati pula".
Setelah ane
telusuri pasca ketilang, ternyata polisi
tidak berwenang menilang surat kendaraan yang pajaknya telat. Karena wajib
pajak yang telat akan dikenakan sanksi oleh dispenda berupa denda diperpanjang
pajak selanjutnya.
Lanjut
gan,,, Akhirnya ia mengeluarkan surat tilang berwarna merah. Lalu ane keluarkan
permohonan ane untuk tidak menilang ane karena harus segera membayar pajak dan
menunjukan BPKB motor supaya pak polisi luluh. Tapi gak mempan gan, doi mau tetep
nilang. Akhirnya dia menggertak, mau dibantu apa tidak, dengan pulpen sudah di
atas kertas tilang. Terus ane tanya, "berapa pak?" dia menjawab
"kalo gak punya SIM 200". Ane balas "ah saya gak ada, yaudah
tilang aja". Lalu ia kembali menawar gan, "yaudah, kamu adanya berapa?"
dia menjawab gitu yasudah ane mainin aja, "saya cuma ada 10rb pak
hehe". Pak polisi pun kesal. Akhirnya ane menegaskan untuk ditilang saja.
Masih gak
abis pikir aja, operasi besar kayak Operasi Zebra gini, masih ada aja oknum
polisi yang menawarkan damai dengan kata yang popular banget di kalangan kita “Mau dibantu?” Dalam hati ngedumel ”mending
bapak bantu skripsi saya aja pak!”
Saran aja
nih gan… Kalo kena razia polisi dan kita tau apa kesalahan kita nggak ada
salahnya bertanya salahnya dimana dan kena pasal apa aja. Atau bilang langsung
tilang aja biar aman kemana-mana dan pak polisi gak dosa. Hehe. Surat merah
untuk mengambil surat kendaraan ke pengadilan dan surat biru untuk mengambil di
polsek terdekat bayar tilang via BRI. Tapi awas kena denda maksimal, bisa lebih
dari 100rb gan bahkan bias sampe 1jt. Kalo ane saranin ambil yang merah aja,
walaupun ribet ke pengadilannya, tapi dendanya sesuai dompet.
Uang yang
kita bayar ke BRI atau ke pengadilan masuk ke kas Negara gan. Beda, sama kita
berdamai, uangnya masuk ke perut buncit polisi. Hehe. Orang Indonesia harus
belajar dikit-dikit taat hokum.
Kalo udah
ada surat tilang, kemana-mana bisa santai. Coba kalau damai, pasti kena lagi di
jalan lain.
Sidangnya seminggu atau dua minggu pasca penilangan. Waktu
siding pastinya hari Jum'at. Udah biasa soalnya ke tilang,
terus sidang. Soalnya udah tiga kali gan ketilang. Hahaha.
Bersambung . . . .