Selasa, 23 Desember 2014

Kena Tilang

Pada postingan ini, ane ingin berbagi cerita tentang pengalaman ane yang apes. Langsung aja gan…
Tanggal 26 November 2014 lalu ane kena Tilang oleh polisi yang sedang menggelar "Operasi Zebra". Entah kenapa dari sekian banyak pengendara, kenapa harus ane yang diberhentikan oleh pak polisi? Lohhh... Di saat-saat krusial kayak gini harus ketilang, padahal mau bayar pajak STNK yang sudah telat satu hari. Wah benar-benar apes banget gan.

Pak polisi pun meminta surat-surat kendaraan. Tapi apesnya, SIM belum punya, udah pasrah aja ane. Pak polisi itu pun dengan nada sinis berkata," udah gak ada SIM, pajak motor mati pula".
Setelah ane telusuri pasca ketilang, ternyata polisi tidak berwenang menilang surat kendaraan yang pajaknya telat. Karena wajib pajak yang telat akan dikenakan sanksi oleh dispenda berupa denda diperpanjang pajak selanjutnya.

Lanjut gan,,, Akhirnya ia mengeluarkan surat tilang berwarna merah. Lalu ane keluarkan permohonan ane untuk tidak menilang ane karena harus segera membayar pajak dan menunjukan BPKB motor supaya pak polisi luluh. Tapi gak mempan gan, doi mau tetep nilang. Akhirnya dia menggertak, mau dibantu apa tidak, dengan pulpen sudah di atas kertas tilang. Terus ane tanya, "berapa pak?" dia menjawab "kalo gak punya SIM 200". Ane balas "ah saya gak ada, yaudah tilang aja". Lalu ia kembali menawar gan, "yaudah, kamu adanya berapa?" dia menjawab gitu yasudah ane mainin aja, "saya cuma ada 10rb pak hehe". Pak polisi pun kesal. Akhirnya ane menegaskan untuk ditilang saja.

Masih gak abis pikir aja, operasi besar kayak Operasi Zebra gini, masih ada aja oknum polisi yang menawarkan damai dengan kata yang popular banget di kalangan kita “Mau dibantu?” Dalam hati ngedumel ”mending bapak bantu skripsi saya aja pak!”

Saran aja nih gan… Kalo kena razia polisi dan kita tau apa kesalahan kita nggak ada salahnya bertanya salahnya dimana dan kena pasal apa aja. Atau bilang langsung tilang aja biar aman kemana-mana dan pak polisi gak dosa. Hehe. Surat merah untuk mengambil surat kendaraan ke pengadilan dan surat biru untuk mengambil di polsek terdekat bayar tilang via BRI. Tapi awas kena denda maksimal, bisa lebih dari 100rb gan bahkan bias sampe 1jt. Kalo ane saranin ambil yang merah aja, walaupun ribet ke pengadilannya, tapi dendanya sesuai dompet.
Uang yang kita bayar ke BRI atau ke pengadilan masuk ke kas Negara gan. Beda, sama kita berdamai, uangnya masuk ke perut buncit polisi. Hehe. Orang Indonesia harus belajar dikit-dikit taat hokum.
Kalo udah ada surat tilang, kemana-mana bisa santai. Coba kalau damai, pasti kena lagi di jalan lain.
Sidangnya seminggu atau dua minggu pasca penilangan. Waktu siding pastinya hari Jum'at. Udah biasa soalnya ke tilang, terus sidang. Soalnya udah tiga kali gan ketilang. Hahaha.

Bersambung . . . .  


Translate