Wahai murid-muridku
Dengarkan puisiku ini
Lihatlah goresan curahan hati ini
Semua tentang momen kita selama ini
Wahai murid-muridku
Mengejar nilai kuliah, bukan misiku di
sini
Menggapai gelar, juga bukan misiku di
sini
Atau hanya menghabiskan waktuku yang
penat ini
Wahai murid-muridku
Kalian memang nakal
Kalian sungguh bengal
Kalian benar-benar membuat kesal
Wahai murid-muridku
Kalian adalah tantangan bagiku
Kalian lah pemicu semangatku
Kalian lah penggugah visiku
Wahai murid-muridku
Ku awali perjumpaan kita dengan cinta
Ku lakukan semua dengan tulus suka
Keluh-kesahku semua hanya sekadar pelipur
lara
Wahai murid-muridku
Kita seakan tak miliki batasan
Bercanda, mengobrol bagai teman
Bersenda bergurau seperti kawan
Wahai murid-muridku. Tahukah kalian?
Hatiku menangis berduka
Saat tau waktu akan memisahkan kita
Saat kita tak bisa seperti dulu kala
Wahai murid-muridku. Tahukah kalian?
Aku memang bukan tipikal orang yang mudah
menangis
Terlebih lagi hingga histeris
Tapi suatu saat, mungkin tangis akan
terkikis
Wahai murid-muridku. Tahukah kalian?
Setiap perjumpaan akan ada perpisahan
Setiap peristiwa akan ada momen tak
terlupakan
Setiap canda-tawa kita akan memudar
perlahan
Tapi,
Tahukah kalian? Wahai murid-muridku
Kalian akan selalu ada dalam pikiran
Kalian akan selalu ada dalam sanubari
penuh kenangan
Kalian takkan terlupakan
Wahai murid-muridku
Berjanjilah dalam hati,
Bahwa kalian;
Akan semangat belajar
Bersungguh-sungguh meraih cita-cita yg
harus kalian kejar
Akan menghapus malas dalam diri kalian
Mematuhi semua perintah guru-guru kalian
Harus memberantas segala korupsi dalam
diri kalian
Harus memajukan bangsa kita, bangsa
Indonesia
Harus menjadi orang yang berguna
bagi orang tua, masyarakat, agama dan
bangsa.
Aku berharap tulisan ini memotivasi
kalian semangat menimba ilmu.
Aku berharap dipertemuan kita beberapa
tahun ke depan, kita berjumpa dalam momen kesuksesan bersama.
Salam sayang untuk murid-muridku di SMPN 158 Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar